DIKSI.CO, SAMARINDA- Untuk mengantisipasi serbuan massa saat pembagian zakat dan sembako, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda mengimbau para donatur agar dapat mendata secara mandiri masyarakat terdampak Covid-19 yang ada di kelurahan masing-masing.
Bukan tanpa alasan, hal tersebut dinilai lebih efektif guna membantu peran pemerintah dalam melakukan percepatan penanganan wabah virus corona.
“Mungkin bisa mendata terlebih dahulu orang-orang yang tidak mampu di daerahnya, seperti di kelurahannya masing-masing, kemudian mengantar langsung door to door,” ujar Hendra, sekretaris BPBD Kota Samarinda.
Terlebih saat memasuki bulan Suci Ramadan seperti sekarang ini, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, pembayaran zakat fitrah yang biasa dilakukan diakhir bulan Ramadan, kali ini dapat dilakukan lebih awal selama masa pandemi Covid-19.
“Terkait pembagian zakat atau sembako di tengah masa pandemi ini, kita tetap mematuhi protokol yang ada. Tetapi jangan sampai mengumpulkan massa. Kita tetap menghimbau terus untuk jangan berkumpul dengan orang banyak,” katanya saat dihubungi awak media, Sabtu (25/4/2020).
Hendra juga menambahkan, dari pihak BPBD Kota Samarinda sendiri dalam menyalurkan zakat fitrah atau pembagian sembako langsung diserahkan ke-10 kecamatan, dan nantinya akan ada dari pihak ojek online (ojol) yang langsung mengantar ke rumah warga sesuai data dan alamatnya.
“Dari kecamatan itu nantinya diantarkan langsung ke penerima,” pungkasnya.
Selain itu, Hendra juga mengatakan tim gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Kota Samarinda dalam hal ini tetap melaksanakan tugas dan tidak mengubah protokol yang telah ada meskipun saat bulan suci Ramadan.
“Tidak ada perubahan, kami akan tetap melakukan tugas. Ini menjadi ujian bagi para tim yang beragama muslim,” tutupnya. (tim redaksi Diksi)