"Karena ini (terowongan) bangunan yang sangat langka, dan Insya Allah ini akan meninggalkan kesan keren banget Samarinda, kalau ada terowongan di atasnya, namun tetap berfungsi sebagai bukit. Jadi sangat sedikit biaya sosialnya, tetapi fungsi akan sangat besar," ujar Andi Harun.
Disinggung terkait sampai sejauh mana rencana tersebut berjalan, Andi Harun mengakui saat ini sudah akan dilakukan perencanaan teknis, bahkan timnya sudah sampai kepada studi kelayakan lalu lintas dari arah Kecamatan Sambutan.
Dan estimasi anggaran untuk biaya proyek pembangunan terowongan mencapai Rp 455 miliar, yang menjadi Proyek Multiyears Contract (MYC).
Pembiayaan mengusahakan dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Samarinda, dan mengharapkan bantuan dari APBD Provinsi Kaltim.
"Mudah-mudahan juga ada bantuan dari pemerintah pusat," kata Andi Harun. (*)