“Berkat koordinasi yang baik, akhirnya resepsi pernikahan itu kita bubarkan. Di tim gugus tugas ada semua, mulai dari pemerintah, TNI, Polri, masyarakat, bahkan KUA,” papar Dedy.
Saat dibubarkan, tidak ada penolakan dari keluarga mempelai. Sebab, kata Dedy, mereka sadar sudah melanggar himbauan pemerintah. Mereka juga minta agar tidak difoto saat pembubaran itu agar tidak viral.
“Makanya dilakukan dengan sembunyi-sembunyi, berbohong kalau itu selamatan, sebenarnya mereka tahu dan sadar akan imbauan itu,” katanya.
Tugas tim satgas penanganan Covid-19 memang kian berat karena pengetatan sosial sudah dilaksankan kurang lebih sebulan. Sebagian warga ada yang mulai berfikir untuk melakukan kegiatan, meski masih dilarang.
“Ini yang penting kita lakukan, koordinasi hingga tingkat desa, bahkan RT, agar potensi penularan Covid-19 bisa kita cegah sehingga pandemi bisa segera berakhir dan masyarakat bisa hidup normal,” pungkasnya. (tim redaksi Diksi)
BACA JUGA: Dijanjikan Bakal Dinikahi, Wanita di Balikpapan Ditipu Pacar, Uang Rp 70 Juta Tak Kembali