Pihak dari FAM Kaltim, Nazar saat dikonfirmasi awak media, terkait siapa yang menggerakkan aksi di Dinkes Samarinda itu, menyebut bahwa mereka tak diminta oleh siapapun dalam lakukan aksi mempertanyakan perihal penanganan COVID-19 di Samarinda itu.
"Tak ada orderan," ujar Nazar.
Meski demikian, dalam penelusuran tim redaksi, muncul pula informasi bahwa FAM Kaltim kerap menerima bayaran.
Hal itu didapatkan berdasarkan screenshot yang didapatkan tim redaksi, di mana tertulis nama Nazar selaku pihak yang kerap mewakili FAM Kaltim saat melakukan aksi unjuk rasa.
Dalam potongan gambar yang didapatkan tim redaksi itu, tampak adanya chat dan redaksi yang bertuliskan 5 ribu (perkiraan Rp 5 juta).
Uang 5 ribu itu diduga, menjadi kompensasi saat pihak FAM Kaltim untuk tak melakukan aksi unjuk rasa tambang di Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur.
Selain itu, dalam nama penerima pesan tertulis, Nazar pendemo.
Upaya konfirmasi masih dilakukan tim redaksi perihal adanya chat itu kepada pihak FAM Kaltim, sekaligus pada pihak Nazar. (*)