“CPO ini (truk) banyak membunuh masyarakat kita, orang mati tidak ada harganya. Karena mereka ini jalan tidak taati aturan. Masa mereka konvoi, dia mepet lagi. Makanya besok saya mau cari sawit itu saya mau stop mereka semua tidak boleh lewat jalan PU (jalan umum),” ucapnya.
Bahkan, lanjut dia, belum lama ini di kawasan jalan raya Kubar juga ada kecelakaan lalu lintas yang melibatkan truk muatan CPO dan merenggut korban jiwa.
“Dan baru baru ini ada korban mati, ya sawit CPO itu juga. Saya posisi itu mau ke Kubar dari Tanjung Isuy. Banyak konvoi (Aktivitas Truk CPO) yang sumbat jalan (membuat kemacetan). Kalau begini caranya mau membunuh kita. Sudah pakai jalan umum, tidak ada etika,. Masyarakat di sana juga bilang memang mereka itu suka ugal-ugalan,” bebernya.
Sementara itu saat disinggung mengenai sopir truk yang dianiaya ajudannya, Yapan mengaku tak mengetahui kondisi korban setelah kejadian.
“Wah saya tidak tahu (kondisi korban). Saya engga tau karena habis itu langsung pulang,” jawabnya.
Mengenai dirinya yang ada di dalam rekaman video viral, Yapan mengaku kalau saat itu dia hanya coba untuk melerai sang ajudan yang keburu emosi.
“Iya saya melerai (di situ), jangan sampai emosi, ajudan saya sudah (terlanjur) emosi,” tandasnya. (tim redaksi)