Diketahui Kaltim, mendapat jatah pendamping haji tiap masa keberangkatan haji, guna membantu dan mendampingi jamaah selama melaksanakan ibadah haji.
Tugas PHD, diakui keduanya memberikan informasi serta bantuan kepada jamaah jika menemukan permasalahan seperti sakit atau tersesat dan sebagainya.
Kaltim hanya akan memberangkatkan tim kesehatan haji daerah (TKHD) ke tanah suci.
Keberangkatan TKHD akan dibiayai melalui APBD Kaltim. Para petugas TKHD dipilih melalui sistem seleksi.
“Paling tidak mereka sudah mengenal Madinah dan Makkah, karena kasus terbanyak adalah jamaah tersesat setelah melaksanakan ibadah di Masjidil Haram atau Nabawi yang banyak pintunya,” tegasnya. (ADV/Kominfo Kaltim)