Karyawan yang akrab disapa Reza itu juga menyebut bahwa aksi pembukaan portal Hauling dikawal ketat oleh aparat kepolisian dari Polres Kutai Kartanegara.
"Juga ada pendampingan dari pihak kepolisian sekitar 20 orang lebih untuk proses pendampingan," ucapnya.
Ditanya sampai kapan pihak kepolisian melakukan penjagaan di lokasi hauling, Reza belum dapat memastikan.
"Kami masih belum tau. Tetapi pihak kepolisian saat ini juga masih berjaga dan kami tidak ingin terjadi sesuatu yang tidak diinginkan," tuturnya.
Menambahkan, Melky, Kuasa Hukum PT BEP yang dikonfirmasi terpisah menuturkan, adanya reaksi kelompok masyarakat ini didasari oleh banyak keluhan 600 lebih karyawan yang tidak dapat bekerja selama jalan Hauling ditutup oleh oknum ormas.
"Kami bersyukur kepada yang kuasa karena aspirasi yang selama ini disampaikan karyawan yang bekerja di PT BEP bisa didengarkan oleh kelompok-kelompok masyarakat yang ada di Kaltim," ujarnya.