"Samarinda dan Sungai Mahakam bagaikan malam tanpa bintang, keduanya tak dapat dipisahkan tanpa Mahakam, Samarinda tidak akan ada," ucapnya.
Ia berharap FESMA 2024 akan semakin menggerakkan sektor seni, budaya, dan ekonomi kreatif di Samarinda, serta mendorong generasi muda untuk lebih peduli terhadap pelestarian budaya lokal.
Sementara itu Muslimin, Kadisporapar Samarinda, mengungkapkan bahwa FESMA 2024 berfokus pada keberagaman budaya dan musik yang mewarnai Samarinda.
"Tahun ini, Samarinda telah ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata sebagai salah satu Kota Musik dalam subsektor ekonomi kreatif. Hal ini merupakan kebanggaan bagi kita semua. Festival ini tidak hanya menampilkan seni budaya daerah, tetapi juga memberikan panggung bagi musisi lokal dan nasional untuk tampil," jelas Muslimin.
FESMA 2024 juga menjadi kesempatan untuk memperkenalkan Teras Samarinda, yang kini menjadi pusat kegiatan seni dan budaya di kota ini.
“Dengan adanya Teras Samarinda kami tidak lagi kesulitan menyediakan panggung dan fasilitas. Tempat ini akan menjadi ikon bagi kegiatan seni dan budaya di masa depan," ujarnya.
Teras Samarinda yang terletak di pusat kota telah menjadi lokasi strategis untuk menyelenggarakan berbagai acara yang dapat dinikmati oleh masyarakat setiap bulan mulai tahun 2025.