Dijelaskan, Christianus Benny, Kepala Dinas ESDM Kaltim, dampak yang mungkin dirasakan bagi Kaltim, berpotensi penurunan minat investasi di sektor pertambangan batu bara.
"Akan berdampak pada ketidakpastian usaha. Akhirnya berpotensi menurunkan minat investasi di sektor pertambangan," kata Benny, Rabu (5/1/2022).
Yang paling nyata, dampak kebijakan pelarangan ekspor adalah pertumbuhan ekonomi.
Pemerintah akan kehilangan devisa ekspor kurang lebih 3 miliar USD perbulannya. Juga akan hilangnya pendapatan pajak dan non pajak serta royalty.
“Artinya kebijakan ini menurut saya tidak tepat, bahkan ini mengorbankan banyak pihak termasuk Kaltim,” tegasnya.
Pihak ESDM Kaltim hingga kini belum mengambil tindakan lebih lanjut terkait kebijakan pusat ini.