Sebelum meninggal, WBP itu diketahui sakit dan tidak sadarkan diri.
Pria berusia 55 tahun itu sempat mengikuti apel pagi. Namun setelah kembali ke kamarnya, barulah kesadarannya mulai terganggu.
"Upaya pertolongan sempat dilakukan di klinik rutan yang berada di bilangan Wahid Hasyim II, Sempaja Selatan. Bahkan WBP yang mulai tidak sadarkan diri itu sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Wahab Syahranie (AWS)," ucap Yuni dalam rilisnya.
Naas, nyawanya tidak bisa ditolong.
Dalam keterangan tertulisnya, WBP tersebut dibawa ke RSUD AWS menggunakan mobil ambulance Rutan. Dan, dinyatakan meninggal saat dalam perjalanan.
Diketahui WBP berjenis kelamin laki-laki tersebut memiliki riwayat hipertensi. Serta menderita sesak nafas, batuk dan demam. Namun usai kematiannya, WBP itu dikabarkan telah dimakamkan secara biasa tanpa adanya tes dan protokol kesehatan. (tim redaksi Diksi)