Selasa, 21 Mei 2024

Dua Warga Binaan Rutan Samarinda Meninggal, Satu Berstatus Probable Covid-19

Koresponden:
Muhammad Zulkifly
Rabu, 30 September 2020 11:28

FOTO : Suasana depan ruang pintu masuk utama Rutan Klas IIA Samarinda masih terlihat mengetatkan barang yang masuk dan tak memberlakukan jam besuk sejak pandemi merebak/Diksi.co

DIKSI.CO, SAMARINDA - Dua warga binaan pemasyarakatan (WBP) Rumah Tahanan (Rutan) Klas IIA Samarinda meninggal dunia pada Selasa (29/9/2020) dan Rabu (30/9/2020) hari ini.

Satu di antaranya, diketahui meninggal dengan status probable Covid-19. Dikonfirmasi perihal tersebut, Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda, Ifran membenarkan adanya penjemputan WBP Rutan Klas IIA Samarinda.

"Kemarin kami cuman mendapat dari rumah sakit (RSUD AWS) ada pasien meninggal DOA (Death On Arrival) begitu saja," kata Ifran, Rabu (30/9/2020) sore tadi. 

Saat dijemput WBP tersebut sudah dilakukan pemulasaran dan siap dikebumikan. Pemakaman dilakukan pada pukul 16.20 Wita di TPU Serayu, Kelurahan Tanah Merah. 

Disinggung mengenai status kematian WBP, Ifran mengatakan bahwa yang bersangkutan diketahui berstatus probable Covid-19.

"Kami tinggal menjemput setelah di pemulasaraan, dia itu suspect ada keterkaitan dengan orang yang terkena Covid-19 tetapi tidak tahu dari mana," kuncinya. 

Sementara itu, dari pihak Rutan Kelas II A Samarinda yang coba dikonfirmasi awak media rupanya masih irit bicara. Pihak perwakilan rutan melalui rilis tertulis dari Plh Karutan Kelas II A Samarinda Yuni Rindayani tak ada menyinggung soal kematian WBP berstatus probable tersebut. 

Dalam secarik kertas yang diterima awak media sore tadi, pihak rutan memberikan klarifikasi adanya kematian WBP lain yang tak memiliki keterkaitan dengan pandemi Covid-19.

Sebelum meninggal, WBP itu diketahui sakit dan tidak sadarkan diri.

Pria berusia 55 tahun itu sempat mengikuti apel pagi. Namun setelah kembali ke kamarnya, barulah kesadarannya mulai terganggu.

"Upaya pertolongan sempat dilakukan di klinik rutan yang berada di bilangan Wahid Hasyim II, Sempaja Selatan. Bahkan WBP yang mulai tidak sadarkan diri itu sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Wahab Syahranie (AWS)," ucap Yuni dalam rilisnya. 

Naas, nyawanya tidak bisa ditolong.

Dalam keterangan tertulisnya, WBP tersebut dibawa ke RSUD AWS menggunakan mobil ambulance Rutan. Dan, dinyatakan meninggal saat dalam perjalanan.

Diketahui WBP berjenis kelamin laki-laki tersebut memiliki riwayat hipertensi. Serta menderita sesak nafas, batuk dan demam. Namun usai kematiannya, WBP itu dikabarkan telah dimakamkan secara biasa tanpa adanya tes dan protokol kesehatan. (tim redaksi Diksi) 

 

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews