"Yang paling murah itu on-site, 150 ribu kita sudah bisa jual," ucapnya.
Alat rapid test yang dijualbelikan di perusahaan tersebut langsung didapat dari importir di Jakarta atau distributor lokal yakni Rajawali Nusindo.
Dengan syarat khusus harus memiliki izin edar dan rekomendasi BNPB atau WHO.
"Importir yang langsung mengambil dari luar negeri. Kebanyakan dari China, Korea dan Amerika. Tapi kita seringnya ambil dari China dan Amerika, untuk Korea kita tidak pernah order," tambahnya.
Sesuai anjuran Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Didi menuturkan ia juga telah mengikuti aturan penurunan harga alat rapid tes.
Yakni paling murah dipatok dengan harga 95 ribu including ongkir.
"Sesuai rekomendasi, 95 ribu sudah bisa kita kirimkan, dan itu untuk sekali tes saja, rapid tes dari luar juga harganya turun. Sebenarnya kita bersyukur karena kebijakan tersebut sebenarnya," tuturnya.