Sedangkan APAR yang tersedia juga harus dipastikan kelayakannya, serta jumlahnya yang harus menyesuaikan dengan ukuran dimensi kapal.
“Yang kita temukan APAR dengan dimensi kapal yang relatif besar hanya ada yang 3 kilogram, kita minta sediakan yang 9 kilogram, semua itu demi keselamatan selama di perjalanan,” terang Manalu.
Manalu mengungkapkan, usai lebaran Idul Fitri tahun ini sudah terjadi peningkatan eskalasi penumpang kapal, terutama dari arah Melak, Kutai Barat menuju Samarinda.
“Jumlah penumpang saat ini hampir 100 orang, yang paling besar dari Melak ke Samarinda,” ucapnya.
Dishub Samarinda akan terus melakukan pengawasan terhadap pemenuhan syarat kelengkapan keselamatan di transportasi kapal sungai ini.
Mengingat aktivitas mudik dan arus balik pada momen lebaran tahun ini adalah pertama kalinya sejak menurunnya level pandemi, maka jumlah masyarakat yang akan melakukan perjalanan diprediksi juga akan meningkat dibanding tahun sebelumnya.
“Saya sudah berikan arahan kepada teman-teman di lapangan terkait dengan indikator-indikator apa saja yang harus dipenuhi, seperti jumlah live jacket yang harus menyesuaikan minimal 125 persen dari kapasitas angkut di dalam dokumen kapal,” pungkasnya. (Advertorial)