DIKSI.CO, SAMARINDA - Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda pantau persiapan moda transportasi sungai di dermaga Sungai Kunjang menjelang puncak kepadatan arus balik yang diprediksi akan terjadi pada 6 dan 7 Mei 2022 mendatang.
Kepala Dinas Perhubungan kota Samarinda, Hotmarulitua bersama beberapa petugas PT. Jasa Raharja meninjau alat kelengkapan di dua kapal yang hendak berangkat ke Long Bagun, Mahakam Ulu pada esok harinya.
Manalu memastikan ketersediaan pelampung keselamatan di kapal yang rencananya akan mengangkut 115 orang pada esok pagi.
Kemudian keberadaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) juga dilihat sebagai bentuk antisipasi keadaan darurat di kapal.
Menurut Manalu kelengkapan keselamatan itu harus dipenuhi, jika tidak kapal tidak diizinkan berangkat oleh petugas dermaga.
"Setelah kita lihat tadi ada beberapa hal seperti jumlah live jacket yang belum memenuhi dan sudah kita minta pemilik kapal untuk segera memenuhinya sesuai dengan aturan minimum,” ujar Manalu.
Adapun jumlah pelampung harus tersedia minimal 125 persen dari kapasitas penumpang yang ada di kapal tersebut.
Sedangkan APAR yang tersedia juga harus dipastikan kelayakannya, serta jumlahnya yang harus menyesuaikan dengan ukuran dimensi kapal.
“Yang kita temukan APAR dengan dimensi kapal yang relatif besar hanya ada yang 3 kilogram, kita minta sediakan yang 9 kilogram, semua itu demi keselamatan selama di perjalanan,” terang Manalu.
Manalu mengungkapkan, usai lebaran Idul Fitri tahun ini sudah terjadi peningkatan eskalasi penumpang kapal, terutama dari arah Melak, Kutai Barat menuju Samarinda.
“Jumlah penumpang saat ini hampir 100 orang, yang paling besar dari Melak ke Samarinda,” ucapnya.
Dishub Samarinda akan terus melakukan pengawasan terhadap pemenuhan syarat kelengkapan keselamatan di transportasi kapal sungai ini.
Mengingat aktivitas mudik dan arus balik pada momen lebaran tahun ini adalah pertama kalinya sejak menurunnya level pandemi, maka jumlah masyarakat yang akan melakukan perjalanan diprediksi juga akan meningkat dibanding tahun sebelumnya.
“Saya sudah berikan arahan kepada teman-teman di lapangan terkait dengan indikator-indikator apa saja yang harus dipenuhi, seperti jumlah live jacket yang harus menyesuaikan minimal 125 persen dari kapasitas angkut di dalam dokumen kapal,” pungkasnya. (Advertorial)