"Semua kehidupan harus ada, dan perlu diketahui bahwa Balikpapan tidak punya sumber pendapatan lain, jadi kita murni dari jasa termasuk pajak retribusi dan lainnya," ungkapnya.
Terlebih Kota Balikpapan akan menjadi penyangga Ibu Kota Negara (IKN) Republik Indonesia yang baru, maka persiapan untuk menghidupkan masyarakatnya pun harus diperhatikan juga.
"Kita harus pelajari dulu kasus itu karena Balikpapan juga sebagai penyangga Ibu Kota Negara, yang kita tidak boleh juga terlalu ekstrim," katanya.
"Jadi masyarakat harus hidup, pengusaha harus hidup, investasi juga harus hidup di Balikpapan," lanjutnya.
Diketahui warga yang bertempat tinggal di dekat club ini pun protes dan melayangkan surat kepada Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi 26 Maret lalu. (advertorial)