Jumat, 3 Mei 2024

Data Peserta Ijtima Ulama Gowa Terlalu Banyak, Plt Kadinkes Samarinda Kebingungan

Koresponden:
Yudi Syahputra
Rabu, 8 April 2020 9:4

Plt Kepala Dinkes Samarinda, Ismed Kusasih/ Diksi.co

Dari riwayat perjalanan itu Ismed menyebutkan sulit kalau kemudian dikatakan sebagai cluster ijtima ulama dari Gowa. Sebab, kata Ismed, bisa jadi pasien terkena pandemi corona bukan pada saat berada di Gowa tetapi pada saat riwayat perjalanan menuju pulang ke Samarinda.

“Kalau ada yang di PDP kan positif itu karena mereka gak langsung pulang. Ada yang dari Makassar nah kemungkinan dia dapatnya bukan dari pada saat di Gowa, bisa saja dapat di Makasar. Ada juga PDP lainnya, tapi harus kita tahu bisa jadi karena dia sempat ke Banjarmasin dulu,” ungkapnya.

Kembali terkait soal hasil rapid tes negatif, Ismed menyebutkan 97 orang itu statusnya menjadi orang dalam pemantauan (ODP) sehingga mereka wajib menjalankan isolasi mandiri di rumah. Ketika lebih hitungan hari itu maka status ODP akan dicabut.

“Protokolnya tetap 14 hari. Kalau lebih dari itu tidak ada gejala maka status odpnya sudah gak. Sekarang kami fokus suspect kecurigaan kearah positif yang kami tracing,” pungkasnya.

Sementara itu, Kordinator Kelompok Kerja 30, Buyung Maharajo mengatakan seharusnya masyarakat diberikan informasi data yang tepat. Katanya, kalau kemudian terjadi banyak versi terkait data jumlah yang berhubungan cluster-cluster virus covid dalam pihak berwenang justru menimbulkan pertanyaan bagi publik.

“Artinya secara koordinasi dalam penanganan ini, baik secara data informasi atau apapun itu patut dipertanyakan. Bisa saja di Kaltim yang terungkap lebih dari data. Mestinya masyarakat itu diinformasi berdasarkan satu informasi yang terbangun dari keseriusan dalam berkoordinasi,” ungkapnya. (tim redaksi Diksi) 

 

Halaman 
Tag berita:
Berita terkait
breakingnews