Jumat, 22 November 2024

Dalami Dugaan Pemalakan Antrean Solar, Polisi Imbau Sopir Truk Segera Memberi Laporan Resmi

Koresponden:
Muhammad Zulkifly
Rabu, 30 Maret 2022 11:47

Antrean truk solar di SPBU Jalan Untung Suropati yang diduga kerap menjadi tempat pemalakan premanisme

Selain itu, Andika juga menyampaikan imbauan agar para sopir truk yang telah menjadi korban pemalakan agar bisa segera memberikan laporan resminya kepada kepolisian.

"Kami juga mengimbau agar sopir yang pernah dipalak bisa segera memberikan laporannya kepada kami," tandasnya.

Sementara itu, diberitakan sebelumnya salah satu sopir truk, sebut saja Ocid menjelaskan pungutan liar itu membuat dirinya dan rekan sejawatnya harus mengantre berjam-jam hingga berhari-hari.

Antrean lama yang dialami Ocid disebabkan adanya mobil-mobil yang diperioritaskan menerobos antrean karena sudah membayar, karena sering disebut 'nyuntik' atau 'nembak'.

"Untuk antre secara normal sopir juga dipungut biaya Rp 5 ribu. Uang itu diberikan kepada supir tangki BBM Solar, alasannya supaya mempercepat kedatangan, kalau pun terlambat uang itu untuk rokok dan minum supir tangki," kata Ocid saat di konfirmasi awak media belum lama ini.

"Sedangkan untuk praktek 'nyuntik' atau 'nembak', supir dipungut biaya mulai dari Rp 20 Ribu hingga Rp 50 Ribu," sambungnya.

Halaman 
Tag berita:
Berita terkait
breakingnews