"Untuk demo silahkan dilanjutkan, yang penting akses jalan untuk kami bisa dibuka," tutup Faishal.
Setelah berkonsultasi dengan koordinator aksi, akhirnya truk sayur tersebut pun dibiarkan melintas menuju pasar Segiri Samarinda.
Keluhan serupa juga diutarakan Nathin, salah satu perwakilan driver ojek online. Dirinya mengaku sangat dirugikan dengan adanya penutupan ini.
"Karena teman-teman harus putar jalan dengan ongkos yang tidak seberapa, itu sangat tidak sesuai dengan biaya operasional kami," ujarnya.
Meski mengaku sangat mendukung penuh penyuaraan yang dilakukan para demonstran, namun Nathin meminta agar pendemo tidak menghalangi aktivitas masyrakat lainnya.
"Jadi disini kami minta teman-teman mahasiswa memberikan akses jalan untuk ojol biar kami tidak perlu putar jauh," ungkapnya.
Tak lama berselang, tepatnya pada pukul 17.42 Wita massa aksi terlihat mulai mengurai dan membubarkan diri. Terdengar suara seorang pendemo yang berada di atas mobil aksi meneriakan kalau kegiatan mereka persimpangan Mal Lembuswana telah selesai dan dilanjutkan kembali di depan gerbag Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda, Jalan M Yamin, Kecamatan Samarinda Ulu.