Banyak cerita yang diobrolkan Diana. Salah satunya soal video yang viral di Facebook dan Instagram itu. Didalami, video itu ternyata direkam oleh salah seorang pembeli es kelapa.
"Ya, itu divideo pembeli. Mungkin dia share lagi ke temen-temennya sehingga muncul di Facebook," ujarnya.
Diana Ela Sari pun tak malu membantu ibu untuk berjualan es kelapa. Ia berpikiran, lebih baik kerja keras, daripada hanya sekedar menahan malu.
"Saya sejak SMP sudah bantu ibu jual es kelapa. Biasanya sejak pulang sekolah," ujarnya.
Beberapa pekerjaan pun ia sebut pernah ia lakukan. Diantaranya, sebagai pekerja salon di kawasan AW Syahranie Samarinda. Hal itu ia lakukan sejak lulus sekolah, hingga akhirnya kuliah di Politeknik Negeri Samarinda.
"Pernah kerja sekitar 3 tahun di salon. Saya jadi beauty therapist. Itu gajinya dari Rp 500 ribu sampai akhirnya 1,1 juta," ujarnya.
Dari hasil gaji itulah ia berhasil membiayai kuliahnya sendiri. Meskipun, akhirnya Diana Ela Sari berhasil sabet beasiswa Bidik Misi.
"Sebelumnya saya bayar sendiri, tetapi saat ada beasiswa Bidik Misi, saya kemudian ikut," katanya.
Ia pun tak ada urusan, akan komentar negatif di medsos yang mengira dirinya gimik untuk sekedar membantu ibu berjualan es kelapa. Diana Ela Sari ora urus. Katanya, kalau mengeluh, tak akan bisa maju.