Stiadi yang nekat menjadi kurir narkoba dengan sistem beli hilang jejak ini harus mempertanggungjawabkan semua perbuatannya.
"Iya saya siap dengan risikonya," jawab Stiadi.
Sementara itu, Kasat Reskoba Polresta Samarinda, AKP Andika Dharma Sena melalui Kanit Sidik Iptu Abdillah Dalimunthe menuturkan pengungkapan ini pertama kali berasal dari informasi masyarakat kalau lokasi penangkapan Stiadi kerap menjadi tempat bertransaksi barang haram.
Setelah mendapatkan laporan tersebut, petugas berwajib langsung melakukan penyelidikan dan mendapatkan Stiadi yang langsung diamankan dan dilakukan penggeledahan.
Dari tangan Stiadi, polisi menemukan barang bukti satu bungkus pil ekstasi di dashbord motor sebelah kiri.
Sedangkan narkotika jenis sabu didapati petugas dari dashbord motor sebelah kanan yang disembunyikan ke dalam kemasan kopi saat merek luwak white kaffir.
"Hasil interogasi, pelaku ini menggunakan modus hilang jejak," ungkap Dalimunthe.
Sistem hilang jejak, yakni Stiadi mulanya menunggu telpon dari si pemilik barang. Setelah dikonfirmasikan, barulah Stiadi mendatangi lokasi yang dituju.