“Prestasi kita tahun ini mendapatkan APBD Award, saya kira itu indikator upaya kita dalam hal peningkatan pendapatan daerah melalui elektronifikasi,” ungkapnya.
Ia menyebut bahwa Kalimantan Timur menempati posisi tertinggi pada kinerja elektronifikasi transaksi pemerintah daerah.
“Saat ini Kaltim mencapai 98 persen dan ini pada posisi tertinggi,” sebutnya.
Ia menjelaskan pihaknya mengaku bahwa digitalisasi transaksi tersebut dapat memberikan informasi lebih cepat.
“Tentunya digitalisasi ini memberikan informasi lebih cepat, jadi transparan dan akuntabel. Sehingga kepercayaan masyarakat bertambah dan pasti membayar retribusi pajak dengan mudah,” kata Rusmadi.
Rusmadi mengatakan bahwa adanya elektronifikasi transaksi pemerintah menambah peningkatan di segala sektor, termasuk PAD (Pendapatan Asli Daerah).
“Sekarang mencapai Rp 747 Milyar dan mudah-mudahan di APBD Perubahan ini bisa meningkat hingga Rp 1 triliun,” pungkasnya. (adv)