Dia mengaku sudah lama tinggal di RT 28 yang berada di bantaran SKM persisnya dekat Pasar Segiri.
Lantaran sejak 1980-an orangtuanya adalah pedagang mula-mula pasar tradisional Samarinda ini.
"Kami siap dibongkar asal duit dan rumahnya ada, " tegasnya.
Sementara itu dua kendaraan untuk penertiban, ekskavator dan truk tampak masih menanti aba-aba.
Sebelumnya warga tiga RT 26, 27 dan 28 sempat tatap muka dengan pihak Pemkot Samarinda di kantor Kelurahan Sidodadi.
Namun keduanya tak menemui titik terang. Pemkot tetap kukuh penertiban karena lokasi tiga RT ini tinggal adalah milik pemerintah.
Sementara warga juga demikian hanya ingin kejelasan. Duit santunan dan rumah tinggal setelah pembongkaran. Dalam forum ini adu mulut sempat terjadi.
Ratusan warga pun tetap berjaga. Jalan dr Soetemo lajur kiri dari arah simpang empat Lembuswana masih tertutup untuk dilintasi warga lain. Kemacetan pun sempat terjadi karena hanya satu lintasan.