Sabtu, 23 November 2024

17.000 Personel Polisi Disiapkan, Turki Gelar Shalat Jumat Pertama di Hagia Sophia

Koresponden:
diksi redaksi
Kamis, 23 Juli 2020 6:59

17.000 Personel Polisi Disiapkan, Turki Gelar Shalat Jumat Pertama di Hagia Sophia

Dari dunia internasional, Yunani, Israel, Rusia, hingga Amerika menyesalkan kebijakan Erdogan itu. Yunani sebagai negara dengan jutaan pengikut Ortodoks menyebutkan keputusan itu sebagai provokasi terbuka. AS melalui Departemen Luar Negeri-nya juga menyatakan kekecewaan

Dari dalam negeri, Wali Kota Istanbul Ekrem Imamoglu dari partai oposisi Partai Rakyat Republik (CHP) di Forum Ekonomi Internasional Delhi mengatakan kebijakan Hagia Sophia tidak relevan. "Peralihan fungsi Hagia Sophia sekarang tidak perlu. Pemerintah tidak boleh menggunakan masalah ini sebagai politik internal. Kementerian Pariwisata perlu bertanggung jawab," katanya.

Sepanjang masa kepemimpinan Erdogan memang terdapat beberapa protes diluncurkan dari para pendukung oposisi. Salah satu yang paling besar adalah peristiwa penentangan pembangunan ulang taman Taksim Gezi Park di Istanbul pada Mei 2013 yang menelan 11 korban tewas dan ribuan luka-luka.

Oleh karena itu, media-media Turki mengangkat isu pengamanan Hagia Sophia saat 24 Juli menjadi penting. Di samping protokol keamanan, pemerintah Turki juga mempersiapkan beberapa hal untuk keamanan ibadah, dari penggelaran karpet, pengadaan ruang pers, hingga hotel-hotel yang disubsidi oleh pemerintah untuk pendatang dari luar Istanbul. (*)

 

Artikel ini telah tayang di sindonews.com dengan judul "Turki Siapkan 17.000 Polisi Amankan Shalat Jumat di Hagia Sophia", https://international.sindonews.com/read/109916/41/turki-siapkan-17000-polisi-amankan-shalat-jumat-di-hagia-sophia-1595419662/7

Halaman 
Tag berita:
Berita terkait
breakingnews