Menurutnya persayaratan terbesar berkaitan dengan fasilitas yang ada di lingkungan KEK Maloy.
"Sebagian besar sudah dipenuhi, ada juga yang mesti dilengkapi. Sambil berjalan. Terbesar sarana prasarana sudah kami lengkapi apa saja. Tapi kan tidak 100 persen, tapi kami berupaya ke arah 100 persen," imbuhnya.
Diketahui, KEK Maloy telah dilengkapi akses jalan, pembangkit listrik, dan fasilitas instalasi air bersih, hingga pelabuhan.
Hal inipun diyakini cukup menjadi magnet para investor berinvestasi ke KEK Maloy.
Saat ini ada 14 investor yang siap mengisi KEK Maloy. Hanya saja belasan investor itu belum bisa menyiapkan operasional perusahaannya di KEK Maloy lantaran masih ada beberapa persyaratan dan aturan yang harus diselesaikan.
"Investor sudah ada 14 yang sudah siap, yang sudah mau masuk. Semua mau masuk cuma ada hambatan birokrasi dan aturan yang harus diselesaikan," paparnya.
Abu Helmi menegaskan belum beroperasinya KEK Maloy bukan langaran harga sewa yang mahal dibebankan kepada perusahaan. Hanya saja harus semua pihak harus mentaati peraturan atau regulasi yang ditetapkan oleh Menko Perekonomian RI.