DIKSI.CO, SAMARINDA - Dampak virus Covid-19 tampaknya semakin melebar dan meruncing kepada masyarakat kalangan kelas menengah ke bawah, termasuk salah seorang kakek pedagang kaki lima di Samarinda ini.
Sarkawi namanya, ia saat ini sudah berusia 69 tahun. Di usia senjanya ini, ia tak ada pilihan lain untuk mencari mata pencaharian selain dengan berjualan es keliling.
Sarkawi mengaku, sangat rasakan dampak kerugian sejak wabah Covid-19 menyerang segenap sudut-sudut kota. Tak hanya itu, penghasilannya pun kian menurun. Apalagi dengan adanya kebijakan social distancing dan physical distancing, sehingga pembeli makin sepi.
Namun, ia tetap berjualan di tengah pandemi walau hanya mendapatkan penghasilan Rp 20 ribu sehari demi mencukupi kebutuhan dia dan istrinya sehari-hari.
“Kalau corona gini tadi saya jualan hanya mendapatkan Rp 20 ribu, sebelum corona bisa dapat Rp 70-90 ribu,” kata Sarkawi kepada wartawan, Sabtu (9/5/2020).
Sarkawi atau yang akrab disapa Babe itu mengatakan, kurang lebih sudah 15 tahun berjualan minuman dingin untuk menyambung hidupnya. Biasanya Babe berjualan dengan mengelilingi daerah di Masjid Raya Darussalam dan pasar pagi.