Di RS SMC misalnya, petugas medis di ruang IGD menggunakan jas hujan untuk penanganan pasien gawat darurat. Hal ini dilakukan karena memang stok APD habis sama sekali.
“Untuk sementara sih kita APD-nya masih menggunakan jas hujan, karena adanya ini dulu,” kata dr Mirza, dokter di RS SMC.
Tak berbeda dengan RS Siaga Almunawaroh yang juga menggunakan jas hujan untuk pasien bukan Covid-19. Pilihan ini dilakukan karena APD masih sangat langka.
“Para tenaga medis yang ada banyak menggunakan jas hujan. Jadi penggantinya jas hujan plastik, sehingga sekali pakai buang,” kata Nadila, staf bagian SDM RS Siaga.
Di Rumah Sakit Hermina Samarinda juga mengakui kekurangan APD. Padahal kebutuhan alat pelindung ini sangat penting untuk memudahkan penanganan pasien suspek Covid-19.
“Semua rumah sakit saya kira membutuhkan APD karena merupakan suatu benteng buat tenaga kesehatan masuk di daerah pertempuran dengan musuh yang tidak kelihatan,” kata Direktur RS Hermina Samarinda, dr Dogulas Umboh.