Travel Blogger dan fotografer itu mengungkapkan ide awal sesi foto prewedding memakai adat Jawa di Jepang ini berasal darinya dan kedua pasangan calon pengantin, Hartanto dari Purworejo & Novia Evi Fikriyah dari Pati.
"Ide datang dari saya, selaku fotografer dan dari kedua mempelai. Sebelum foto session dan terbang ke Jepang kami sudah membicarakan hal tersebut," kata Hasan saat dihubungi Wolipop, Senin (6/7/2020).
Ketika ditanya soal alasannya memilih foto prewedding dengan menggunakan adat Jawa Tengah, Hasan mengatakan hal itu karena kedua calon pengantin berasal dari Jawa. Keduanya pun ingin mengangkat budaya asli mereka.
"Kebetulan kami bertiga sama-sama berasal dari Jawa, saya dari Kediri, calon mempelai perempuan (Novia) dari Pati dan mempelai pria (Hartanto) dari Purworejo. Rasanya kurang lengkap kalau hanya foto menggunakan kimono saat di Jepang. Kami ingin mengangkat akar budaya asli kedua calon mempelai di sesi foto tersebut. Sebagai tambahan, ayahanda Novia berprofesi sebagai Pranotocoro (alias pemandu acara/MC khusus Bahasa Jawa Halus) dan memiliki koleksi baju adat Jawa yang lumayan lengkap, jadi sayang kalau tidak dimanfaatkan. Mengingat kedua calon mempelai menjalin hubungan jarak jauh (LDR), Hartanto di Jepang dan Novia di Jakarta, foto sesi ini melambangkan bahwa akar budaya mereka tetap satu, yaitu Tanah Jawa," tuturnya.
Saat pemotretan prewedding, Hassan menjelaskan mereka mengalami kesulitan karena menggunakan transportasi publik untuk berpindah lokasi. Pasangan calon pengantin juga kesulitan mencari tempat untuk berganti pakaian.
"Kesulitan yang kami hadapi, mengingat kami traveling menggunakan transportasi publik, pakaian harus kami kenakan on the spot. Karena bakal sedikit sulit buat berjalan kalau dipakai dari hotel. Pemasangan gaun kami lakukan di pinggir jalan, lengkap tatapan kepo seluruh warga lokal dan wisatawan lain yang penasaran. Sangat bikin grogi dan sedikit terburu-buru hingga motif kain (batik) calon mempelai wanita terbalik. Hal tersebut sama sekali tidak kami sengaja dan saya mewakili kedua mempelai memohon maaf apabila ada beberapa pihak yang kurang berkenan," katanya.
Persiapan sesi foto prewedding unik itu ditambahkan Hassan memakan waktu hampir satu jam. Waktu tersebut dihabiskan kedua calon mempelai untuk memakai busana adat Jawa Tengah dan berdandan.