Namun, para pejabat keamanan Israel menekankan bahwa tindakan tersebut hanya akan diizinkan jika negara Yahudi itu menerima informasi intelijen definitif yang menunjukkan bahwa Iran akan melancarkan serangan.
Dilaporkan Times of Israel, Pemerintah Israel perlu menyelaraskan informasi intelijennya dengan informasi intelijen Amerika Serikat (AS) sebelum melanjutkan tindakan militer apa pun.
“Iran dan antek-anteknya ingin mengepung kami dalam cengkeraman terorisme. Kami bertekad untuk melawan mereka di setiap lini dan di setiap arena dekat dan jauh. Siapa pun yang berusaha menyakiti kami akan membayar harga yang sangat mahal,” ujar Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu dalam sebuah posting di X dikutip dari sindonews.
Sebelumnya, pada awal April lalu, Iran melancarkan serangan dari wilayahnya sendiri ke Israel.
Namun, para pejabat Zionis yakin Israel kini lebih siap meyakini 99% rudal dan pesawat nirawak Iran akan berhasil dicegat.
Meskipun ada kemungkinan serangan yang lebih besar, penilaian Israel menunjukkan bahwa negara itu dapat menahan serangan semacam itu dan membangun pertahanan yang efektif dengan bantuan sekutunya. (*)