"Barang berharga di rumah ini tidak ada yang hilang. Barang berharga yang hilang, hanya yang berada di badan korban," tegas Harry.
Tak berhenti sampai di situ, pasalnya petugas juga turut memeriksa mobil pribadi milik Julia yang terparkir di kontrkannya. Mulai dari bagian belakang hingga ke arah kemudi mobil merek Honda HRV berkelir merah dengan nopol KT 1715 itu pun diperiksa petugas.
Namun lagi-lagi polisi tidak mendapatkan permulaan bukti lainnya atau hal mencurigakan di dalam mobil Julia. Kepada awak media, Harry juga menjelaskan jika olah TKP kemarin merupakan kegiatan yang kedua kalinya dilakukan Unit Inafis, setelah olah TKP pertama dilakukan ditempat penemuan jenazah.
"Dan di sini kami memasang police line di mobil dan kediaman korban untuk kepentingan penyidikan lanjutan," jelasnya.
Selain olah TKP, awak media juga kembali menayakan hasil autopsi yang telah dilakukan tim forensik gabungan di RSUD AW Sjahranie. Dikatakan Harry, jika saat ini hasil tertulis masih belum keluar.
Namun secara kasarannya, Harry memastikan jika pakaian yang ditemukan dari jenazah identik dan telah diakui pihak kerabat mauapun keluarga korban sebagai kepemilikan Julia.
"Dan juga kasarannya sesuai dengan keterangan pelaku yang menusuk korban dibagian punggung belakang sebelah kanan juga ditemukan saat autopsi kemarin," terangnya.
Akan tetapi, Harry enggan berspekulasi lebih jauh apakah luka tersebut yang menjadi sebab kematian korban atau tidak.
"Kalau untuk penyebab matinya kami juga masih dalami dan menunggu hasilnya keluar. Dan juga ada patah tulang pipi sebelah kanan yang ditemukan saat autopsi. Tapi untuk pastinya nanti kita menunggu hasil dulu," kuncinya.
Diwartakan sebelumnya, Informasi hilangnya seorang perempuan asal Kecamatan Muara Ancalong, Kabupaten Kutai Timur rupanya berujung tragis. Perempuan muda bernama Juwanah alias Julia itu pasalnya ditemukan tewas setelah 16 hari menghilang.