DIKSI.CO, KUTAI KARTANEGARA – Waduk Samboja, sebuah aset yang tak ternilai bagi Kecamatan Samboja, bukan hanya menjadi penopang pengairan bagi para petani, tetapi juga menjadi benteng pertahanan alam saat musim hujan menghantam.
Pada Kamis (26/10/2023), Camat Samboja, Damsik, dengan tekad bulat menyatakan komitmen untuk menjaga keberlangsungan waduk ini dengan segala daya dan upaya.
"Kecamatan Samboja, yang terkenal sebagai pusat produksi padi yang subur, bergantung pada Waduk Samboja sebagai sumber air utama untuk mengairi sawah-sawahnya," terang Damsik.
Namun, waduk ini juga memiliki peran penting sebagai daerah resapan air ketika hujan deras melanda daerah ini.
Namun, wilayah di sekitar waduk, terutama di Wonotirto dan Sungai Seluang, seringkali tergenang banjir akibat aktivitas penambangan ilegal.
Dalam upaya melindungi waduk dari para penambang ilegal, Pemerintah Kecamatan Samboja telah memberikan instruksi tegas kepada Kepala Desa dan Lurah di sekitar waduk.
"Kami berharap mereka segera melapor jika mendeteksi adanya tanda-tanda aktivitas penambangan batu bara ilegal di sekitar Waduk Samboja," tandasnya.
Namun, tidak hanya berhenti pada pelaporan, masyarakat juga diberi himbauan untuk turun tangan langsung menghentikan praktik pertambangan ilegal ini.
Semangat kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat menjadi kunci utama dalam memelihara Waduk Samboja, yang tidak hanya penting sebagai sumber air bagi pertanian tetapi juga sebagai penjaga keberlangsungan hidup bagi penduduk lokal.
"Kami, bersama para petani dan warga sekitar, bersatu dalam usaha keras kami untuk memastikan waduk ini tetap lestari, tidak hanya sebagai sumber pengairan tetapi juga sebagai penjaga kesejahteraan hidup mereka," pungkasnya dengan tegas. (Adv/DiskominfoKukar)
