Salah satu karya yang cukup diminati adalah kursi yang dirakit dari ban bekas.
“Kami telah berhasil menjual banyak unit kursi ini di pasaran. Keberhasilan ini membuktikan bahwa sampah dapat diubah menjadi barang bernilai tinggi jika kita memiliki keahlian dan kreativitas dalam pengolahannya,” ujar Tri dengan bangga.
Tri menambahkan bahwa pemerintah kelurahan juga telah menyebarkan wadah-wadah khusus di setiap rumah warga untuk mengumpulkan barang-barang bekas.
Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengelola sampah dengan bijak.
“Harapan kami adalah dengan adanya bank sampah ini, masyarakat dapat lebih sadar akan kebersihan lingkungan sekitar dan pada saat yang sama, mereka dapat merasakan manfaat ekonomis dari proses pengelolaan sampah,” pungkasnya. (Adv/DiskominfoKukar)