Alasan terakhir adalah resiko terhadap lingkungan di tempat pariwisata. Ia menjelaskan, dengan hadirnya turis berkantong tebal, maka aktivitas manusia di lingkungan tempat pariwisata bisa lebih longgar.
Turis berkualitas, lanjut Odo, juga diyakini lebih menjaga lingkungan di tempatnya berlibur.
"Quality tourism itu, ibarat 'you come to Indonesia, spend money here, buy local product'. Selain itu, turisnya bisa jaga lingkungan," pungkasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di CNN INDONESIA dengan judul "New Normal, Pemerintah Bidik Turis Berkantong Tebal", https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20200613070114-92-512870/new-normal-pemerintah-bidik-turis-berkantong-tebal