William menerangkan bahwa awalnya, WR yang mendapat tawaran untuk mengambil sabu, tetapi ia menentukan syarat bahwa ia akan menggunakan pesawat saat kembali ke Palu.
KD setuju dengan syarat tersebut, namun meminta WR untuk membawa dua rekannya yang juga bersedia menjadi kurir.
"Kedua mahasiswa ini telah sepakat untuk mengambil sabu dengan tawaran KD, tetapi WR meminta agar pulangnya menggunakan pesawat. KD menyetujuinya, asalkan WR mampu membujuk dua rekannya lagi yang bersedia ikut dalam pengambilan sabu tersebut," jelas William.
Akhirnya, WR berhasil membujuk AN, seorang warga asal Palu, untuk bergabung dalam misi tersebut. AN pun kemudian mengajak seorang mahasiswa lain yang diidentifikasi sebagai DE.
Keempatnya akhirnya memastikan keterlibatan mereka sebagai kurir sabu. KD memberikan uang sebesar Rp 10 juta kepada mereka untuk biaya transportasi menuju Nunukan.
Dengan tekad yang kuat, keempatnya pun berangkat ke Nunukan. Mereka menginap di salah satu hotel di Nunukan Barat sebagai persiapan.
"Sebelum berangkat ke Nunukan, mereka sudah diberi janji akan mendapatkan upah Rp 100 juta yang akan dibagi empat, sehingga masing-masing akan menerima Rp 25 juta," ujar William.