Adapun inisiatif kegiatan tersebut diungkapkan digagas oleh pihak-pihak yang peduli terhadap lingkungan terutama Karang Mumus bersama pemerintah.

Selain itu, beberapa titik Sungai Karang Mumus yang masih menjadi kawasan pemukiman di bantaran sungainya, pemkot berkomitmen untuk dapat segera menyelesaikan masalah sosialnya agar pengerjaan normalisasi dapat dilanjutkan.

"Saya kira kita sudah berbagi tugas terkait dengan fisik itu dari BWS, kemudian normalisasi dari PUPR provinsi, sedangkan kota banyak menangani masalah sosialnya, pertengahan Februari ini kita upayakan untuk selesaikan terutama yang masih menjadi bottle neck di sepanjang gang Nibung sampai Ruhui Rahayu," jelasnya.

"Karang Mumus ini merupakan sumber kehidupan, tetapi tentu dalam penanganannya harus diperhatikan aspek ekologi dengan sistem yang kita sebut Daerah Aliran Sungai," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)