DIKSI.CO, SAMARINDA - Isu krisis pangan dan energi berhembus dalam pidato Presiden Indonesia Joko Widodo yang disampaikan pada acara Kongres XXXII dan Majelis Anggota (MPA) XXXI Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) di Samarinda.
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Samarinda, Andi Harun mengatakan bahwa prediksi Presiden Jokowi tersebut tidak hanya terjadi di Indonesia bahkan dunia.
Ia menyebut ada dua penyebab utama situasi ini dapat terjadi. Pertama serangan virus Covid-19 yang memukul perekonomian dunia sejak 2019 lalu kemudian disusul dengan terjadi perang antara Ukraina dan Rusia.
"Ini menyebabkan hal yang serius khususnya di bidang pangan dan energi," ucapnya.
Untuk mengantisipasi dampak parah atas ancaman krisis pangan dan energi ini, Pemkot Samarinda akan melaksanakan rapat lintas OPD.
Andi Harun menyadari Kota Samarinda adalah kota yang rentan terhadap krisis pangan. Sebab lebih kurang 80 persen kebutuhan pangan didatangkan dari luar daerah seperti Sulawesi dan Jawa Timur.
"Saya Minggu depan akan rapat lintas OPD untuk membahas ini," imbuhnya.
Selain itu, pihaknya juga akan terus berupaya meningkatkan produksi pangan di Kota Samarinda. Ia pun meminta dukungan Gubernur Kaltim untuk memberi arahan kepada 10 kabupaten/kota untuk melakukan persiapan sebelum krisis pangan benar-benar terjadi.
"Semoga Gubernur Kaltim bisa memberikan dorongan kepada semua kabupaten/kota yang lain untuk bersama-sama mewujudkan ini," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)