Terkadang membuat taman dan juga tanggapan musik atau orkesan.
Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, istrinya, ST membantu penghasilan dengan bekerja sebagai buruh pabrik.
Namun sayang, ST harus dirumahkan setelah imbas pandemi corona.
“Karena PSBB, orkesan sepi. Istri saya kerja di pabrik juga sepi sehingga dirumahkan. Saya juga harus menghidupi dua anak saya,” urai SDM.
Disisi lain, SDM juga menghadapi masalah biologis istrinya.
Diketahui, ST memiliki kecenderungan hyperseks alias libido seks yang tinggi.
Sebelumnya pelaku tidak berniat menjual istrinya. Lantaran desakan ekonomi dan sering dihina oleh sang istri, karena tidak bisa memberikan nafkah.
Pelaku kemudian mencarikan pelanggan melalui media sosial.
SDM lantas mengikuti grup pasangan suami istri (pasutri) di media sosial facebook.