Herman pun beri alasan mengapa memilih warung kopi sebagai tempat pertemuan dengan kalangan millenial.
"Kenapa warung kopi? Karena warung-warung kopi atau kedai adalah usaha mandiri warga Samarinda yang perlu didukung eksistensinya di tengah menurunnya sektor ekonomi kecil ketika pandemi Covid-19. Kami ingin dalam pertemuan juga sekaligus membantu para UMKM di Samarinda. kami tak pilih hotel ataupun resto yang besar," ujarnya.
Potensi pembahasan yang cair akan peran millenial pun disampaikan Herman, tersampaikan lebih mengalir dengan mengambil tempat konsolidasi di warung kopi.
"Ada beberapa hal yang millenial sampaikan terkait apa yang sebaiknya dilakukan untuk Samarinda ke depan. Kami merasa apa yang disampaikan terkesan lebih jujur dan mengalir, karena tempat pembahasannya juga nyaman bagi mereka. Tentu saja hal itu jadi masukan pada kami yang akan kami sampaikan kepada pasangan calon usungan PPP Samarinda," katanya.
Hal-hal yang dibahas pun berkaitan dengan pandangan para anak muda tentang apa yang dibutuhkan Samarinda ke depan.
"Dari pertemuan seperti ini, kami ingin millenial punya passion dan aware akan kota yang mereka tinggali. Kami coba mendidik dan memahamkan bahwa setiap orang punya kesempatan yang sama dalam memberikan kontribusi untuk kota yang mereka tinggali," ujarnya. (tim redaksi Diksi)