Ia menegaskan pihaknya akan menegur tenaga surveilans ini jika ditemukan keterlambatan penginputan data dari hasil pemeriksaan laboratorium.
"Kalau lewat 3 hari kami beri teguran, yang lama itu biasanya klaster perusahaan kalau mandiri sebentar saja sudah dilaporkan," katanya.
Ia mengatakan untuk tenaga lainnya bergelar sarjana kesehatan masyarakat, namun telah dibekali ilmu surveillance dalam menginput data pasien ini.
"Mestinya disetiap puskesmas juga ada tenaga surveillancenya, kalau kondisi seperti saat ini dengan jumlah 100 lebih yang terpapar Covid-19 dalam sehari jumlah surveillance kami sangat kurang," katanya. (tim redaksi Diksi)