DIKSI.CO, SAMARINDA - Wali Kota Samarinda Andi Harun buka kick-off meeting konsultan Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Pengembangan RSUD Inche Abdoel Moeis dengan penuh optimisme.
Kegiatan itu dilaksanakan secara hybrid, offline, dan zoom online.
Dengan melibatkan pihak terkait seperti Asisten II Setda Samarinda, Asisten III Setda Samarinda, BPJS, dan tim KPBU, proyek ini diharapkan dapat memberikan layanan kesehatan prima dan berkualitas, menjadi rujukan regional, dan menjadi strategis bagi Kawasan Ekonomi Khusus.
Dalam kesempatan itu, Andi Harun menyampaikan terima kasih atas dedikasi semua pihak yang terlibat dalam mewujudkan program pengembangan RSUD Inche Abdoel Moeis menjadi rumah sakit bertaraf internasional.
"Semoga kegiatan kita pada hari ini dapat merumuskan segala sesuatu sehingga bisa melaksanakan KPBU lebih tepat sasaran, tepat waktu, dan semua stakeholder terus bersemangat sampai terlaksananya proyek KPBU Pengembangan RSUD Inche Abdoel Moeis ini," kata Andi Harun.
Menurutnya, kehadiran rumah sakit ini melalui skema proyek KPBU akan memberikan manfaat besar kepada masyarakat Samarinda, pengembangan kota, dan pemenuhan layanan kesehatan bagi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, terutama menjelang peresmian IKN.
RSUD Inche Abdoel Moeis direncanakan menjadi Rumah Sakit bertaraf Internasional dengan wilayah pelayanan yang berpotensi menjadi Rujukan Regional.
"Dengan potensi ini, pengembangan RSUD Inche Abdoel Moeis direncanakan menjadi RSUD kelas B Standar Internasional yang kemudian akan didorong sebagai Center Of Excellence," jelasnya.
Ia mengatakan bahwa RSUD Inche Abdoel Moeis, sebagai satu-satunya rumah sakit milik Pemkot Samarinda dengan lahan seluas 2,79 hektare, memiliki tujuh dokter spesialis, dua dokter gigi, dan dua belas dokter umum.
"Keyakinan pengembangan RSUD Inche Abdoel Moeis akan memberikan dampak positif yang besar pada kesejahteraan masyarakat, pembangunan kota, dan pelayanan kesehatan di wilayah tersebut," pungkasnya. (*)