Tentang pemilik depo air tersebut, Badaruddin menyebut kalau ia merupakan warganya dan selama ini dikenal sebagai orang yang santun dan baik tak sedikitpun menunjukkan kejanggalan pada aktivitas narkotika.
"Kalau dia (pemilik depo air) baik saja. Cuman yang ngontrak ini, yang kami engga tahu," sambungnya.
Selain rumah-rumah warga, petugas sore itu juga sempat menyoal adanya pemasangan portal yang berada tepat di bibir masuk gang. Dicurigai kalau pemasangan portal itu adalah upaya para pengedar sabu untuk menghalang-halangi petugas. Menjawab persoalan ini, Badaruddin mengaku tak sedikitpun hal tersebut sesuai dugaan petugas BNNK.
Dijelaskannya, kalau portal itu dipasang berdasarkan kesepakatan warga setempat dengan aparat Babinsa dan Bhabinkamtibmas. Tujuannya, untuk menghalau muda-mudi yang kerap menggunakan knalpot motor racing, yang membuat warga setempat merasa terganggu.
"Itu tujuan kami, bukan untuk menghalangi petugas. Kalau mau dibongkar kami engga setuju, ada engga yang mau menjamin kalau anak-anak itu (motor berknalpot racing) tidak lagi lewat dan mengganggu," tegasnya.
Jika petugas benar-benar ingin memberantas para pengedar narkotika, tentu Badaruddin akan mendukung hal tersebut. Karena ia sendiri juga sebetulnya merasa resah.
Hanya saja, jalur menuju Gang Pertenunan ini memilik lima jalan alternatif lain yang mana bisa saja dimanfaatkan petugas jika ingin serius melakukan penindakan.
"Kalau lewat depan (Gang Pertenunan) banyak mata-mata, kalau lewat belakang (lima jalur tembusan) tidak ada yang bakal tahu," ungkapnya.
Dikonfirmasi terpisah, Handayani sebagai lurah Tenun mengaku terkejut kalau kampung wisata yang selama ini menjadi salah satu kebanggaan ikonik Kota Tepian juga disebut sebagai kampung narkotika.
"Kampung narkoba? Mungkin engga pernah denger kalau kampung wisata tenun ya memang di situ (Gang Pertenunan)," jelasnya.
Bahkan, penindakan yang dilakukan petugas berwajib yang tak hanya sekali di Gang Pertenunan itu, Handayani sama sekali tak mengetahuinya. Sedangkan upaya yang terus mereka galangkan selama ini hanya sebatas sosialisasi dan imbauan kepada warga akan bahayanya narkotika.
"Ya hanya sosialisasi dan imbauan. Sejauh ini cuma itu saja," imbuhnya.