Jumat, 22 November 2024

Siapkan Destinasi Wisata Terintegritasi di Samarinda Seberang, Andi Harun: Masyarakat Asli Tidak Boleh Terpinggirkan

Koresponden:
diksi redaksi
Senin, 23 November 2020 7:41

Andi Harun di salah satu agenda dialog bersama masyarakat/ Diksi.co

DIKSI.CO, SAMARINDA - Samarinda Seberang tak bisa dilepaskan dari perkembangan Kota Samarinda secara keseluruhan. 

Di tanah Seberang terdapat makam La Mohang Daeng Mangkona yang merupakan pendiri Samarendah, cikal bakal Kota Samarinda. 

Di tanah Seberang juga terdapat Masjid Shirathal Mustaqiem, rumah ibadah yang menjadi cagar budaya karena kekhasan arsitekturnya. Dibangun di masa pemerintah Sultan AM Sulaiman di akhir abad 18 lalu. Hingga kini bangunan masjid yang berada di Jalan Pangeran Bendahara, Kelurahan Masjid, Samarinda Seberang itu, masih asli dan asri, seperti saat pertama kali dibangun.

Tak cukup di situ, di tanah Seberang juga terdapat rumah adat. Rumah tua milik warga setempat yang telah dibebaskan dan dipugar pada masa kepemimpinan wali kota almarhum Achmad Amins. 

Rumah adat tersebut kini dijadikan sebagai pusat produksi sarung tenun samarinda, produk khas Samarinda yang telah mendunia. Sebelum dipugar, generasi terakhir yang mendiami rumah tua tersebut memang menjadikan tempat itu sebagai produksi sarung tenun sekaligus tempat jual-beli.

Sadar akan kekhasan dan keunikan itu, calon wali kota Samarinda nomor urut 2, Andi Harun menaruh perhatian serius untuk menjaga kelestarian peninggalan budaya di tanah Seberang. Menurut Andi Harun, masyarakat adat di Samarinda Seberang harus dilindungi dan tidak boleh dipinggirkan untuk menjaga tradisi-tradisi yang akan menjadi kekayaan budaya.

Samarinda Seberang menjadi awal peradaban di Kota Samarinda Seberang. Kata Andi Harun, membangun Samarinda Seberang khususnya di wilayah Kelurahan Tenun, Kelurahan Baqa dan Kelurahan Masjid yang menjadi kawasan wisata, perlu kehati-hatian. 

Halaman 
Tag berita:
Berita terkait
breakingnews