DIKSI.CO, SAMARINDA - Lika liku pembangunan Rumah Sakit Korpri di GOR Madya Sempaja sempat jadi polemik.
Mulai dari lokasi pembangunannya yang memakan daerah resapan air, hingga dianggap proyek hantu, lantaran mulanya diakui Komisi III DPRD Kaltim, RS Korpri tidak pernah terbahas oleh mereka bersama Pemprov Kaltim.
Belakangan, Komisi III DPRD Kaltim dianggap tidak konsisten. Berbekal alasan kesalahan membaca data dokumen, komisi III mengakui pernah membahas proyek RS ini pada 2020 lalu.
RS Korpri akhirnya digroundbreaking oleh Isran Noor, Gubernur Kaltim, pada Senin (27/9/2021).
Isran Noor menyebut pembangunan fasilitas kesehatan bagi masyarakat harus dimaksimalkan. Salah satu upayanya adalah dengan pembangunan RS Korpri ini.
"Rumah Sakit Korpri ini rumah sakit cukup representatif kalau jadi selesai," kata Isran Noor, Gubernur Kaltim, Senin (27/9/2021).
Bangunan RS Korpri bakal dibangun tiga lantai dengan lahan seluas 3.600 meter persegi.
RS Korpri nantinya mampu menampung 80 tempat tidur masing-masing ruang inap A sebanyak 48 tempat tidur, ruang inap B sebanyak 28 tempat tidur, kemudian ada ruang kebidanan.
Rumah sakit juga dilengkapi IGD, ruang isolasi, ruang operasi, rawat jalan, laboratorium, radiologi, CSSD, dan ICU.
RS Korpri ditarget rampung pada akhir Desember 2021.
Isran Noor, mengaku dirinya pesimis RS Korpri bisa selesai di akhir tahun.
"Penganggarannya selesai gak tahun ini, bisa gak sampai Desember," tutur Isran.
"Karena tinggal tiga bulan menuju akhir tahun, 2,5 bulan pengerjaan efektif," sambungnya.
Sementara itu, Edy Saputra, Kuasa Direktur PT Telaga Pasir Kuta, menyampaikan pihaknya optimis dapat menyelesaikan pembangunan RS Korpri di akhir tahun.
PT TPK selaku pemenang lelang pembangunan RS Korpri untuk tahap awal, menarget penyelesaian pemancangan pada 4 Oktober 2021.
"Pemancangan kami menggunakan 4 mesin krap. Nanti ada waktu 10 hari pemancangan," ungkap Edy Saputra.
Pada bulan November, kontraktor berupaya menyelesaikan sisi depan rumah sakit termasuk landscape. Pekerjaan akan dilakukan secara simultan.
"Kalau pekerjaan sudah dinding struktur naik semua makimal 250 pekerja di luar manajemen. Kalau sekarang 45 orang karena menggunakan mesin," tegasnya.
Bangunan RS Korpri Diyakini Tak Perparah Dampak Banjir
Turut hadir dalam groundbreaking RS Korpri, Aji Muhammad Fitra Firnanda, Kadis PUPR Kaltim menyebut pihaknya turut menyakini RS Korpri dapat rampung pada akhir tahun 2021.
Caranya, diperlukan pengerjaan maksimal oleh kontraktor.
"Artinya diperlukan perlakuan khusus, malam harus kerja 2 shift minimal , ya kami usahakan. Semoga cuaca mendukung, dukungan masyarakat juga maksimal. Pemkot juga mendukung," tuturnya.
Mencegah bertambahnya dampak banjir di kawasan itu, Aji Firnanda menyebut kehadiran struktur bangunan RS Korpri tidak akan memperparah dampak banjir tersebut.
Justru dengan treatment yang dilakukan kontraktor, nantinya konstruksi RS juga bakal menjadi penampungan air.
"Bukan mengakibatkan buangan air menjadi banyak, tapi justru sebaliknya, di dalam sini kami bangun sumur resapan, ada 20 buah, kami buat desainnya desain panggung. Di bawah panggung hingga ke elevasi tanah dasar itu berfungsi sebagai tampungan air," imbuhnya.
Kapasitas penampungan air dibangun dengan kapasitas 1.700 kubik. Semua air yang jatuh ke atap dan pekarangan nantinya akan masuk ke sumur resapan.
Jika sumur resapan sudah penuh, air dialirkan masuk ke kolong bangunan.
"Lahan ini fungsinya malah akan berubah menjadi daerah resapan air. Bukan malah mengakibatkan banjir. Malah justru untuk jadi resapan air. Paling tidak seluas lahan bangunan itu tidak membuang air ke luar, tapi masuk ke dalam tanah," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)