Oleh karena itu tambahnya, dalam mempersiapkan tenaga kerja yang akan terlibat dalam kegiatan konstruksi tersebut, maka Pemerintah wajib mempersiapkan SDM yang ada dengan pelatihan-pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan di lapangan bekerjasama dengan pihak perusahaan atau Balai-balai pelatihan.
“Saya meminta kepada perangkat desa, perangkat Kecamatan maupun perusahaan untuk sama-sama pendata dan membantu mengidentifikasi masyarakatnya untuk membekali diri dengan sertifikasi dan terus meningkatkan diri dengan pelatihan-pelatihan yang diikuti baik itu dari pemerintah, balai pelatihan maupun tanggung jawan sosial perusahaan,” pinta Sunggono.
Sunggono juga menginginkan SDM yang akan menjadi pekerja memiliki sikap dan perilaku yang baik, karena proyek konstruksi bangunan memiliki intensitas kerja yang sangat tinggi dan sangat dibatasi oleh waktu penyelesaian kegiatan proyek konstruksi.
"Artinya pekerjaan konstruksi ini memiliki risiko bahaya yang sangat tinggi, untuk itu sangat penting menanamkan cara dan sikap bekerja yang aman bagi pekerja sehingga pekerja selalu memahami hak dan kewajibannya terutama dalam menerapkan norma-norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja di konstruksi," lanjut Sunggono.
Sunggono mengajak kepada seluruh masyarakat dan tentunya perangkat desa, perangkat kecamatan, perusahan dan seluruh Stakeholder yang terlibat untuk dapat mempersiapkan SDM yang ada untuk menjadi tenaga kerja yang siap untuk masuk dalam dunia kerja terutama dalam pembangunan IKN sehingga nantinya mampu menjadi tuan rumah di daerah sendiri.
“Saya minta terus mengupgrade diri sehingga nantinya bisa menjadi tuan rumah di daerah sendiri dan tidak menjadi penonton saja, sementara orang-orang dari berbagai daerah yang memiliki peran dalam pembangunan IKN, baik secara langsung ataupun tidak. IKN berada di wilayah kita, maka sudah sepantasnya kita yang mengambil peran,” pungkas Sunggono mengakhiri. (ADV/KUKAR)