"Segala wacana yang mengepung kehidupan kita bukan hanya remaja. Itu merupakan wacana hedon, wacana yang mementingkan penampilan luar, jadi itu larinya ya bagaimana mencari uang dengan mudah," terangnya. 

Untuk itu, Sri menyarankan agar orang tua dan lingkungan sekitar harus lebih peka terhadap pergaulan anak. Jika perilaku menyimpang anak dibiarkan maka memburuknya karakter para remaja tak lagi terelakkan. 

Anak yang belum matang pemikirannya ini bisa dengan mudah diiming-imingi orang tak bertatanggung jawab. 

"Kalau kontrol orang tua lemah dan adanya pembiaran maka akan mengerikan hasilnya. Tapi kembali ke dasar itu semua, yakni komunikasi emosional, yang mana dilakukan dari hati ke hati. Agar si anak merasa dilindungi, disayangi serta berarti dalam keluarga. Ketika anak tidak merasakan hal itu, pasti akan menjadikan pembenaran di luar sana," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)