"Saat ini sudah jalan. Termasuk konsultan KPK mengharuskan untuk 10 pekerjaan terbesar HPS-nya juga harus direview oleh Itwil. Sehingga kami lakukan itu, dan membutuhkan banyak waktu," paparnya.
Hingga saat ini dari 130 paket lelang pengadaan konstruksi senilai Rp1,06 triliun, hanya 21 paket pekerjaan yang sudah lelang di Dinas PUPR Kaltim.
Sedangkan 88 paket masih dalam proses persiapan lelang.
"Yang baru keluar pemenang lelang kan baru 21 paket lelang. Sedangkan proses persiapan lelang ada 88 paket," tegasnya.
Meski bergerak lambat, Aji Firnanda optimis seluruh pekerjaan terserap seluruhnya pada akhir tahun 2021 mendatang.
"Kalau dari sisi sampai dengan akhir tahun. Terserap saja seluruh alokasi," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)