"Kebakaran bawah itu bisa berdampak besar jika terjadi di sekitar pemukiman dan yang dibakar adalah lahan gambut, ketika padam sendiri itu mengakibatkan longsor, dan rumah yang berada di atasnya bisa saja amblas," jelasnya.
Lalu, dirinya mengungkapkan dalam persiapan menangani kebakaran lahan di Kaltim pihaknya telah menyiapkan personel baik dari lingkup BPBD Kaltim maupun BPBD kabupaten kota.
"Jadi ketika terjadinya kebakaran yang bisa mengakibatkan meluas, kita juga sudah siapkan beberapa unit alat pemadam serta alat penampungan air, ditambah beberapa unit peralatan dari Dinas Kehutanan," paparnya.
Lebih lanjut, dalam menanggulangi kebakaran hutan dan lahan di ada helikopter atau pesawat jenis bomber yang stand by di Bandara APT Pranoto Samarinda.
"Apabila terjadi kebakaran, pesawat tersebut secara otomatis melakukan aktivitas pemadaman, kadang-kadang mereka juga membantu pemadaman diluar wilayah Kaltim, seperti kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Selatan," terangnya.
Dari data yang dihimpun, BPBD memetakan di Kaltim sedikitnya terdapat 126 hot spot. Angka itu didapat dari pantauan radar per tanggal 1 Agustus 2023.
“Dengan kategori rendah 1, sedang 123, dan tinggi 2,” pungkasnya. (tim redaksi)