Senin, 25 November 2024

Pria Sejati Hidup Sehat Tanpa Rokok

Koresponden:
Alamin
Kamis, 9 November 2023 14:9

Ilustrasi tolak rokok

DIKSI.CO, BALIKPAPAN - "Merokok Membunuhmu" slogan yang sering kali disebut di iklan rokok Indonesia baik di televisi, media sosial, bahkan di iklan Billboard lingkungan sekitar.

Tetapi kenapa masih banyak yang acuh tak acuh pada warning yang diberikan perusahaan rokok? Padahal slogan ini sudah terpampang nyata di kemasan produk mengandung zat nikotin tersebut.

Tak menutup mata, menurut laporan resmi dari World of Statistics bahwa Indonesia menjadi negara dengan jumlah pengisap rokok terbanyak di dunia dari jumlah penduduk Indonesia mencapai 70,5 persen, menurut data per 20 Agustus 2023.

Perokok di Indonesia didominasi oleh kaum pria, bagaimana tidak? Gaya hidup turut andil dalam fenomena yang terjadi di masyarakat dewasa ini.

Berawal dari rasa penasaran, mencicipi satu batang rokok, hingga kecanduan, dan harus rela membakar uang tiap harinya untuk memenuhi candunya itu.

Efek merokok pada satu orang tak hanya merusak dirinya sendiri, namun juga orang lain sebagai perokok pasif yang secara tidak sengaja menghirup semburan asap dari si perokok.

Ya, sama berbahaya. Padahal merokok bukan cara yang baik untuk mendapatkan validasi dari orang lain terhadap tingkat maskulinitas seorang pria.

Hanif (26), pria sejati yang dengan bangga mengatakan tak pernah tergoyahkan imannya untuk mencicipi sebatang rokok pun, kendati lingkungan kerjanya di bidang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) didominasi para perokok berat.

"Tentu bangga jadi pria yang tidak merokok, merasa keren dan istimewa bisa menjaga kesehatan badan, dibandingkan teman-teman lain banyak yang sudah kecanduan rokok dan merugikan diri sendiri," kata Hanif kepada media ini, Kamis (9/11/23)

Secara fisik seorang yang tak merokok akan memiliki raga yang lebih bugar, dan segar dibandingkan perokok. Berbagai upaya dapat dilakukan sebagai langkah preventif agar menjaga diri tetap sehat dan terhindar dari asap rokok orang lain.

Memilih ruangan no smoking room saat makan di restoran, menggunakan masker ketika terpaksa berpapasan dengan perokok yang menyalakan rokok, rajin olahraga yang bermanfaat untuk kesehatan jiwa dan raga, serta mengedukasi ke sesama kerabat akan bahayanya rokok bagi perokok aktif dan pasif.

Pemerintah dalam hal ini Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, telah berulang kali memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait resiko yang dapat diderita para perokok, seperti kanker paru-paru, jantung, bau mulut, hingga gangguan kehamilan pada wanita.

"Bagi yang belum merokok jangan sampai coba rokok apalagi hanya karena penasaran atau ikut teman, karena jika sekali sudah coba nanti akan kecanduan dan susah berhenti," saran pria asal Kelurahan Margo Mulyo, Kecamatan Balikpapan Barat ini.

Hanif juga tak pernah malu mengakui dirinya bukanlah perokok kepada orang yang baru mengenalnya, atau kepada teman yang menawari untuk menikmati benda yang adiktif itu. Seorang pria sejati memiliki prinsip yang teguh untuk tidak ikut terjerumus pada lubang yang gelap dan menghancurkan masa depan.

Ia juga mengajak para perokok aktif untuk segera melepas kebiasaanya itu dengan mempertimbangkan lagi ke depannya. Lebih menyedihkan jika perokok mempunyai anak yang masih kecil dan akan mengganggu pernapasannya.

"Mungkin akan susah menahan untuk tidak merokok, tapi dengan niat yang kuat pasti bisa berhenti, coba alihkan ke permen atau hal lain nya," pungkasnya.

Di Hari Kesehatan Nasional yang jatuh pada 12 November nanti menjadi momen yang tepat bagi masyarakat untuk mengevaluasi dan memeriksa kembali pola hidup dan kesehatan tubuhnya masing-masing.

Kementerian Kesehatan bahkan telah mengembangkan panduan gaya hidup sehat CERDIK yang bertujuan untuk mencegah penyakit tidak menular, yakni Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik/olahraga, Diet sehat dan seimbang, Istirahat cukup, Kelola stress. (Tim Redaksi Diksi)

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews