DIKSI.CO, SAMARINDA - Warga di bilangan Irigasi, RT 50, Kelurahan Rawa Makmur, Kecamatan Palaran pada Kamis (28/1/2021) sekira pukul 07.30 Wita, pagi tadi digegerkan dengan penemuan sesosok mayat di dalam saluran drainase.
Kondisi mayat yang telah mengalami pembusukan dan mengeluarkan aroma tak sedap itu sontak membuat kerumunan warga memadati lokasi penemuan.
Informasi diterima, mayat tersebut berjenis kelamin laki-laki dan bernama Suwarsono. Almarhum telah berusia lanjut, yakni 79 tahun dan dikabarkan menghilang keberadaannya sejak Senin 25 Januari, pukul 22.00 Wita malam lalu.
Sebelum dikabarkan menghilang, Suwarsono terakhir kali terlihat berada di bibir Jalan Irigasi tak jauh dari kediamannya. Saat itu Suwarsono dihampiri oleh menantu laki-lakinya.
Suwarsono dibujuk untuk segera pulang, namun dirinya menolak. Kemudian si menantu beranjak pulang untuk mengabarkan keberadaan ayahnya.
"Kemudian saksi (menantu almarhum) pulang. Dan kembali membawa istrinya (anak kandung almarhum), tapi saat itu keberadaan almarhum sudah tidak lagi ada di lokasi tersebut," terang Aipda Harry Cahyadi, Komandan Tim (Dantim) Inafis Polresta Samarinda, siang tadi.
Tak tinggal diam, anak dan menantu almarhum malam itu coba melakukan pencarian. Namun hingga waktu menunjukan pukul 02.00 Wita, keberadaan almarhum tak kunjung ditemukan. Dan pencarian pun dilanjutkan pada hari-hari selanjutnya.
Selang tiga hari, anak almarhum dikejutkan dengan kabar kalau sang ayah telah ditemukan, namun dengan keadaan meninggal dunia di dalam saluran drainase selebar lima meter, dan memiliki kedalaman sepinggan orang dewasa.
Isak tangis pun pecah, kabar penemuan itu sampai ke radar kepolisian. Unit Inafis Polresta Samarinda bersama jajaran Polsek Palaran dan rekanan relawan bergegas menuju lokasi guna melakukan penyelidikan dan proses evakuasi jenazah almarhum.
"Saat di lokasi kami langsung menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengambil keterangan sejumlah saksi," tambahnya.
Hasil didapati, almarhum meninggal tanpa ada petunjuk tindak kekerasan atau yang menjurus ke ranah tindak kriminalitas.
"Dari keterangan anak dan menantunya ini, almarhum memiliki ketakutan seperti sedang dikejar orang. Dan ini sudah kejadian selama setahun, dan ini menjadi dugaan almarhum terjatuh ke parit," sambungnya.
Usai melakukan olah TKP dan menghimpun keterangan saksi, tim gabungan langsung melakukan evakuasi jenazah menuju RSUD AW Sjahranie untuk proses visum et repertum guna memastikan kematian almarhum. (tim redaksi Diksi)