DIKSI.CO, SAMARINDA - Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) Kalimantan Timur merilis catatan dan proyeksi mutasi kejahatan tambang tahun 2021.
Tema besar diangkat Jatam kepermukaan, yakni "Bergerilya Melawan Mesin Ekstraktivisme".
Merah Johansyah, Koordinator JATAM Nasional mengatakan bahwa kejahatan tambang telah bermutasi menjadi kejahatan negara dan koorporasi tidak lagi bisa dipisahkan.
"Ada beberapa kata kunci di sana. Pertama mutasi, kami melihat bahwa muncul trend baru yang jauh lebih ganas," ujar Merah Johansyah pada diskusi catatan dan proyeksi 2021 yang digelar di Kedai Djong Jalan Perjuangan 2, Senin (25/1/2021).
Terjadi perkawaninan kepentingan antara oligarki dan investasi tambang yang dituang dalam sistem kebijakan pemerintah.
"Seluruh mebijakan korporasi pasti disupport kebijakan negara. Dia tidak berdiri sendiri karena ditunggangi korporasi. Pertama politik elektoral, setiap ada pilkada dan pemilu presiden selalu ada politik tambang dan transaksional antara calon-calon kepala daerah dengan korporasi," ungkapnya.
JATAM memprediksi 2021 akan diwarnai eksploitasi tambang berkedok ramah lingkungan. Diksi pro pembangunan berkelanjutan akan sering diutarakan pemangku kebijakan.