Senin, 20 Mei 2024

Pilkada Serentak, Pengamat Soroti Bansos Pandemi Rawan Disalahgunakan Calon Petahana

Koresponden:
diksi redaksi
Selasa, 28 Juli 2020 19:42

Direktur Eksekutif Citra Institute Yusa’ Farhan/ IST

Ditambahkannya, proses pemilihan kepala daerah harus menjamin berlangsungnya pertarungan yang fair antar pasangan calon berbasiskan kompetensi, integritas, kapabilitas dan program-program yang diharapkan dapat memperkuat literasi elektoral bagi masyarakat dalam rangka menciptakan pilkada yang sehat dan demokratis. 

“Sebagai momentum sirkulasi kepemimpinan elite lokal, pilkada di era pandemi covid-19 harus tetap dilaksanakan secara demokratis berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil,” tambah dia.

Sebagaimana diketahui, pandemi covid-19 telah menyebabkan lumpuhnya aktivitas perekonomian terutama di daerah-daerah zona merah dan melahirkan kantong-kantong kemiskinan baru.

Problem utama yang dihadapi tentu saja adalah menurunnya daya beli yang berimbas pada ketidakmampuan masyarakat terutama masyarakat miskin dalam menyediakan pasokan logistik (kebutuhan pangan) untuk rumah tangga mereka. 

Dalam situasi pandemi, model bansos sembako menurutnya, menjadi semakin populis dan berpotensi besar menjadi “role model” program unggulan para kandidat kepala daerah baik petahana maupun non petahana untuk menjaring suara. 

Pada titik inilah, kecenderungan terjadinya politik transaksional dan praktik-praktik “vote buying” akan semakin intens.

Halaman 
Tag berita:
Berita terkait
breakingnews